Ini adalah turi-turian (cerita) singkat mengapa Borsak Sirumonggur ( Lumbantoruan ) yang berhak memakai nama Sihombing :
Pada awalnya dulu,marga yang kita kenal dan kita kenalan sampai sekarang ini sesungguhnya adalah nama dari leluhur(nenek moyang)kita dulu.
Dipenghujung hidup leluhur kita kita yang bernama Sihombing, dikumpulkanlah 3 anaknya yaitu : Borsak Junjungan (Silaban),Borsak Mangatasi (Nababan) dan Borsak Bimbinan (Hutasoit) untuk membagi panjaean (warisan). Sedangkan ompu Borsak Sirumonggur (Lumbantoruan) adalah perantau yang tidak diketahui keberadaannya. Sudah dikirim utusan untuk mencari berita maupun keberadaannya, tetapi tidak dapat menemukan keberadaan dimana ompu Borsak Sirumonggur ini. Karena ajal ompung kita Sihombing sudah semakin "dekat", sementara ompu Borsak Sirumonggur tidak diketahui dimana keberadaannya, terpaksa dilaksanakan acara membagi panjaean (warisan) walaupun tanpa kehadiran ompu Borsak Sirumonggur.
Setelah acara pembagian warisan selesai dilaksanakan,secara tiba2 datanglah ompu Borsak Sirumonggur dari perantauannya. Kontan membuat terkejut,karena sebelumnya sudah berusaha mencari dan sudah putus asa namun tetap tidak bisa ditemukan. Setelah melakukan "sungkem" kepada semua kerabat yang ada, akhirnya dijelaskan perihal yang terjadi bahwa acara pembagian warisan sudah selesai dilaksanakan dan tidak mungkin diulang kembali. Dalam hal ini ompung kita Sihombing memanggil secara pribadi ompu Borsak Sirumonggur untuk menjelaskan semuanya. Berikut pembicaraan yang terjadi :
Sihombing : Bah, nunga ro be hamu anakku. Nunga loja hami mangalului ho jala akka sisuruan pe nga lao tu desa nauwalu alai tong so boi pajumpang manang umbotosa baritam. Jai,nungga hulean be akka panjaean tu sude akka haha anggim,dang adong be na tading manang aha . Jala dang mungkin tijur naung hubolokkon hubondut muse. Ahama sidohononhu tu ho anakku ia nungga apala ro ho sadarion jala aha ma silehononhu tu ho anakku parjalang nabolon?( Sudah datang rupanya engkau nak. Kami semua sudah berusaha mencarimu dan juga para utusan sudah lelah untuk mencari keberadaanmu kesegala penjuru tapi tetap tidak bisa bertemu ataupun mengetahui berita tentang keberadaanmu. Jadi sudah kubagi dan kuserahkan semua pembagian warisan kepada semua abang dan adikmu,dan tidak ada lagi warisan yang tersisa untukmu. Tidak mungkin lagi kutelan kembali ludah yang sudah kumuntahkan. Apalah lagi yang dapat kukatakan kepadamu nak dan apalah lagi yang dapat kuberikan kepadamu anakku ? )
Borsak Sirumonggur : Dang be among gugaonhu akka sude panjaean ni naung dipasahat among tu akka haha anggikku sude. Jala dang mungkin be jaloon hu muse i. Holan sada ma pangidoanhu tu ho among. Goarmi ma among di au. Goarmi ma among na gabe panjaeanhu. Ima pangidoan hu among. ( Tidak akan kurubah lagi semua keputusan tentang pembagian harta warisan yang sudah bapa berikan kepada abang dan adik-adikku,dan tidak akan bisa kuminta kembali/tuntut. Hanya satulah permintaanku. Berikanlah NAMAmu kepadaku. NAMAmulah yang menjadi warisanku. Itulah permintaanku kepadamu bapa.)
Jadi sejak saat itu nama/gelar/marga Sihombing resmilah menjadi hak ompu Borsak Sirumonggur (Lumbantoruan) sebagai wujud pembagian warisannya. Maka kepada semua keturunan ompu Borsak Sirumonggurlah yang berhak memakai/menuliskan marga Sihombing dibelakang namanya. Karena nama/marga Sihombing sudah sah menjadi hak ompu Borsak Sirumonggur dan keturunannya.Semoga turi-turian (cerita) ini bisa bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi kita semua.
HORAS
Sumber : KOMUNITAS SIHOMBING LUMBANTORUAN.